DIKUTIP.COM - Roberto Mancini mengeluhkan jadwal padat yang harus dilakoni Manchester City. Manajer asal Italia ini juga menyebut para pemain sepakbola bukanlah mesin.
The Citizens saat ini masih berlaga di tiga kompetisi sekaligus, yakni Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Europa. Kondisi ini membuat mereka akan menjalani jadwal cukup padat.
Pada 3 Maret mendatang, City akan menjamu Aston Villa dalam laga babak kelima Piala FA. Tiga hari kemudian, mereka akan meladeni Wigan Athletic di Liga Inggris.
Mancini tentu layak berdoa laga melawan Villa tak berakhir imbang. Masalahnya, kalau laga berakhir seri, mereka harus melakoni laga replay hanya dua hari setelah duel kontra Wigan.
Masalah City tak berakhir di situ saja. Pada 10 Maret, mereka masih harus terbang ke Ukraina untuk menghadapi Dynamo Kiev di ajang Liga Europa.
Meski situasi ini dialami juga oleh tim Liga Primer lainnya, khususnya yang masih berlaga di kompetisi Eropa, namun Mancini tetap mengajukan keberatannya.
"Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat bahwa tim tiba di bulan Februari dan Maret dan harus bermain setiap dua hari," ungkapnya, seperti dikutip AFP.
"Ini adalah masalah besar, bukan hanya bagi kami tetapi untuk semua tim. Sesuatu harus berubah karena hal ini tidak mungkin untuk semua pemain Inggris," tambah Mancini.
"Pada setiap Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa, ada masalah bagi Inggris karena semua pemain mereka lelah."
"Kita harus lebih menghormati mereka. Mereka bukan mesin."
Manajer 46 tahun menyebut cedera pemain juga membuatnya kesulitan untuk menghadapi padatnya jadwal.
"Saat ini, sulit untuk mendapatkan performa dari tim saya setiap tiga hari karena saya hanya memiliki 15 pemain," keluhnya.
"Biasanya ketika saya memiliki 18 atau 19 pemain, saya dapat mengganti enam atau tujuh pemain dan menjaga mereka semua segar," katanya.
"Pada saat ini, tidak mungkin karena saya hanya dapat mengganti tiga atau empat," tuntas eks pelatih Lazio dan Inter Milan ini.
The Citizens saat ini masih berlaga di tiga kompetisi sekaligus, yakni Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Europa. Kondisi ini membuat mereka akan menjalani jadwal cukup padat.
Pada 3 Maret mendatang, City akan menjamu Aston Villa dalam laga babak kelima Piala FA. Tiga hari kemudian, mereka akan meladeni Wigan Athletic di Liga Inggris.
Mancini tentu layak berdoa laga melawan Villa tak berakhir imbang. Masalahnya, kalau laga berakhir seri, mereka harus melakoni laga replay hanya dua hari setelah duel kontra Wigan.
Masalah City tak berakhir di situ saja. Pada 10 Maret, mereka masih harus terbang ke Ukraina untuk menghadapi Dynamo Kiev di ajang Liga Europa.
Meski situasi ini dialami juga oleh tim Liga Primer lainnya, khususnya yang masih berlaga di kompetisi Eropa, namun Mancini tetap mengajukan keberatannya.
"Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat bahwa tim tiba di bulan Februari dan Maret dan harus bermain setiap dua hari," ungkapnya, seperti dikutip AFP.
"Ini adalah masalah besar, bukan hanya bagi kami tetapi untuk semua tim. Sesuatu harus berubah karena hal ini tidak mungkin untuk semua pemain Inggris," tambah Mancini.
"Pada setiap Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa, ada masalah bagi Inggris karena semua pemain mereka lelah."
"Kita harus lebih menghormati mereka. Mereka bukan mesin."
Manajer 46 tahun menyebut cedera pemain juga membuatnya kesulitan untuk menghadapi padatnya jadwal.
"Saat ini, sulit untuk mendapatkan performa dari tim saya setiap tiga hari karena saya hanya memiliki 15 pemain," keluhnya.
"Biasanya ketika saya memiliki 18 atau 19 pemain, saya dapat mengganti enam atau tujuh pemain dan menjaga mereka semua segar," katanya.
"Pada saat ini, tidak mungkin karena saya hanya dapat mengganti tiga atau empat," tuntas eks pelatih Lazio dan Inter Milan ini.
GO |
No comments:
Post a Comment