BOLA.DIKUTIP.COM - Sekjen PSSI Nugraha Besoes menjelaskan secara rinci kronologis penyelenggaraan Kongres PSSI 2011, yang semula akan dilangsungkan di Pulau Bintan 19 Maret 2011, menjadi di Bali 26 Maret ini.
Sore ini (9/3/2011), PSSI menggelar jumpa pers di sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta. Besoes didampingi Direktur Media PSSI Barry Sihotang, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy, dan Manajer Humas Tubagus Adhi.
Sore ini (9/3/2011), PSSI menggelar jumpa pers di sekretariat PSSI, Senayan, Jakarta. Besoes didampingi Direktur Media PSSI Barry Sihotang, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy, dan Manajer Humas Tubagus Adhi.
Dijelaskan, pada 9 Februari 2011, PSSI menerima surat dari FIFA yang ditandatangani oleh Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thiery Regennas. Isi surat itu mengenai dua hal, yakni pemahaman mereka atas tindakan yang telah dilakukan oleh PSSI terhadap elemen-elemen sepakbola nasional yang terlibat langsung Liga Priemer Indonesia (LPI), sebagai kegiatan sepakbola yang tidak diorganisir oleh PSSI.
Kedua, meminta PSSI untuk membentuk komite pemilihan dan komite banding dengan mengadopsi electoral code FIFA. Karenanya, PSSI diminta untuk mengacu pada Standard Electoral Code FIFA.
Sehari kemudian, PSSI menerima surat dari FIFA, yang isinya mengenai apresiasi FIFA dari upaya atau tindakan-tindakan yang sudah dilakukan oleh PSSI terhadap seluruh unsur yang terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). FIFA mengapresiasi langkah-langkah PSSI menghukum pemain, wasit, pelatih yang terlibat dalam LPI, yang disebut ilegal karena tidak diorganisasi oleh PSSI.
Sehari kemudian, PSSI menerima surat dari FIFA, yang isinya mengenai apresiasi FIFA dari upaya atau tindakan-tindakan yang sudah dilakukan oleh PSSI terhadap seluruh unsur yang terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). FIFA mengapresiasi langkah-langkah PSSI menghukum pemain, wasit, pelatih yang terlibat dalam LPI, yang disebut ilegal karena tidak diorganisasi oleh PSSI.
Namun, FIFA juga meminta ketegasan PSSI untuk mengambil tindakan tegas terhadap keberadaan LPI. Jika tudak, masalah ini akan dibawa pada Sidang Komite Asosiasi FIFA yang digelar di Zurich pada 1 Maret 2011.
Pada 22 Februari, PSSI mengirim surat ke FIFA mengenai pernyataan dari Menegpora Andi Alfian Malarangeng, yang disampaikan sehari sebelumnya di kantor Menegpora, Senayan.
Dua hari kemudian, 24 Februari, FIFA mengirim surat ke PSSI sebagai balasan atas surat dari PSSI yang dikirim 22 Februari. Isi surat 24 Februari dari FIFA adalah, menyayangkan pernyataan dari Menteri, terutama terkait dengan keputusan Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Dua hari setelah itu, pada 26 Februari, PSSI mengirim surat ke FIFA terkait perkembangan yang terjadi menyusul keputusan dari Komite Banding. Sebelumnya, Komite Banding dalam sidangnya memutuskan untuk membatalkan hasil keputusan dari Komite Pemilihan.
Pada 28 Februari, PSSI mengirim surat ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) mengenai keputusan Komite Banding yang membatalkan keputusan dari Komite Pemilihan tersebut. Subtansi dari surat ke Presiden AFC Mohammed bin Hammam ini serupa dengan surat ke FIFA 26 Februari.
Setelah itu, Sekjen PSSI menguraikan kembali surat dari Exco FIFA yang dikirim 3 Maret dengan merujuk pada hasil rapat Komite Asosiasi yang dilakukan 1 Maret sebelumnya di Zurich.
Pada 22 Februari, PSSI mengirim surat ke FIFA mengenai pernyataan dari Menegpora Andi Alfian Malarangeng, yang disampaikan sehari sebelumnya di kantor Menegpora, Senayan.
Dua hari kemudian, 24 Februari, FIFA mengirim surat ke PSSI sebagai balasan atas surat dari PSSI yang dikirim 22 Februari. Isi surat 24 Februari dari FIFA adalah, menyayangkan pernyataan dari Menteri, terutama terkait dengan keputusan Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Dua hari setelah itu, pada 26 Februari, PSSI mengirim surat ke FIFA terkait perkembangan yang terjadi menyusul keputusan dari Komite Banding. Sebelumnya, Komite Banding dalam sidangnya memutuskan untuk membatalkan hasil keputusan dari Komite Pemilihan.
Pada 28 Februari, PSSI mengirim surat ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) mengenai keputusan Komite Banding yang membatalkan keputusan dari Komite Pemilihan tersebut. Subtansi dari surat ke Presiden AFC Mohammed bin Hammam ini serupa dengan surat ke FIFA 26 Februari.
Setelah itu, Sekjen PSSI menguraikan kembali surat dari Exco FIFA yang dikirim 3 Maret dengan merujuk pada hasil rapat Komite Asosiasi yang dilakukan 1 Maret sebelumnya di Zurich.
Rapat Komite Asosiasi itu kemudian diikuti dengan Rapat Exco FIFA, pada 2 dan 3 Maret. Dari rapat Exco FIFA itu, keluar keputusan yang kemudian disampaikan ke PSSI, khususnya mengenai kewajiban menggelar rapat untuk pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding pada 26 Maret, serta Kongres untuk Pemilihan sebelum 30 April 2011.
GO |
No comments:
Post a Comment